Senin, 26 Desember 2016

JEMBATAN PENYEBRANGAN ORANG DI MARGONDA

JEMBATAN PENYEBRANGAN ORANG

             Jembatan Penyebrangan orang atau JPO ini dibangun di jalan Margonda Raya , tepat di depan jalan masuk ke Universitas Gunadarma. Sebelumnya fungsi dari jembatan penyebrangan orang ini adalah sebagai fasilitas tempat pejalan kaki untuk menyebrang jalan yang ramai dan lebar dan untuk mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh pejalan kaki yang menyebrang langsung sehingga membuat arus lalu lintas terganggu.

  Di Depok, khususnya di Jalan Margonda ini arus lalu lintasnya memang selalu padat, oleh karena itu di sepanjang jalan ini banyak terdapat jembatan penyebrangan orang yang dibangun untuk tempat menyebrang pejalan kaki.

            Jembatan Penyebrangan Orang ini adalah sebuah proyek pembangunan daerah yang dibangun dengan target 120 hari, yang dimulai dari tanggal 22 Agustus 2016 – 19 Desember 2016 oleh kontraktor pelaksana dari PT. Gana Mitra Mandiri dan diawasi oleh konsultan pengawas dari PT. Paradhi Guna. Proyek JPO ini membutuhkan biaya Rp2.862.242.000.

              Dan beberapa hari yang lalu saya beserta tim sudah merencanakan segala persiapan untuk mewawancarai beberapa hal terkait soal pembangunan jembatan kepada salah satu yang bertanggung jawab atas pembangunan Jembatan  Penyebrangan Orang ini. Setelah jam kuliah selesai saya dan tim segera pergi ke lokasi,

              Sesampainya di lokasi, sayangnya saya beserta tim belum bisa bertemu dengan orang yang bertanggung jawab atas pembangunan ini. Yang ada hanya salah satu bapak yang bertugas sebagai tukang ukur. Beliau bernama Bapak Suyadi. Lalu kami memutuskan untuk mewawancarainya dan beliau bersedia untuk  diwawancarai.

            Pertanyaan pertama yaitu tentang lama pembangunan dari jembatan ini, kemudian Pa Suyadi menjelaskan , ini sebetulnya proyek pemerintah daerah yang biasanya itu mempunyai target pengerjaan, pembangunan ini dimulai tanggal 22 Agustus sampai dengan target tanggal 19 Desember 2016.

  Pertanyaan selanjutnya itu tentang kira-kira umur jembatan ini. Beliau menjelaskan, menurut standar konstruksi berat kira – kira bisa sampai 25 tahun kedepan. Pertanyaan selanjutnya itu tentang kendala – kendala yang dialami saat pembangunan. Beliau menjelaskan, kabel – kabel PLN yang mengganggu pembangunan dari jembatan ini. Pertanyaan selanjutnya itu tentang perawatan khusus untuk fisik jembatan. Beliau menjelaskan, ada beberapa kolom yang belum sempurna lalu dialihkan ke proses penyelesaian untuk memperbaiki fisik jembatan yang masih belum sempurna.

  Di pembangunan jembatan juga ada konsultan pengawas dan konsultan perencana dari Dinas Perhubungan yang ditunjuk. Dalam pembangunan biasanya melalui dari tahapan lelang tender. Demikian itulah sedikit dari pembahasan saya beserta tim tentang pembangunan jembatan ini melalui narasumber Bapak Suyadi.

 Harapan saya, khususnya untuk jembatan ini agar berfungsi dengan sebaik –  baiknya dan berguna bagi pejalan kaki untuk menyebrang jalan.

  Berikut adalah foto - foto saat wawancara dan keadaan jembatan


























Nama : Muhammad Bayu Sugma Permana
npm   : 14316752