JEMBATAN
PENYEBRANGAN ORANG
Jembatan Penyebrangan orang atau JPO
ini dibangun di jalan Margonda Raya , tepat di depan jalan masuk ke Universitas
Gunadarma. Sebelumnya fungsi dari jembatan penyebrangan orang ini adalah
sebagai fasilitas tempat pejalan kaki untuk menyebrang jalan yang ramai dan
lebar dan untuk mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh pejalan kaki yang
menyebrang langsung sehingga membuat arus lalu lintas terganggu.
Di Depok, khususnya di Jalan Margonda ini arus
lalu lintasnya memang selalu padat, oleh karena itu di sepanjang jalan ini
banyak terdapat jembatan penyebrangan orang yang dibangun untuk tempat
menyebrang pejalan kaki.
Jembatan
Penyebrangan Orang ini adalah sebuah proyek pembangunan daerah yang dibangun
dengan target 120 hari, yang dimulai dari tanggal 22 Agustus 2016 – 19 Desember
2016 oleh kontraktor pelaksana dari PT. Gana Mitra Mandiri dan diawasi oleh
konsultan pengawas dari PT. Paradhi Guna. Proyek JPO ini membutuhkan biaya
Rp2.862.242.000.
Dan beberapa hari yang lalu saya beserta tim
sudah merencanakan segala persiapan untuk mewawancarai beberapa hal terkait
soal pembangunan jembatan kepada salah satu yang bertanggung jawab atas
pembangunan Jembatan Penyebrangan Orang
ini. Setelah jam kuliah selesai saya dan tim segera pergi ke lokasi,
Sesampainya di lokasi, sayangnya saya beserta
tim belum bisa bertemu dengan orang yang bertanggung jawab atas pembangunan
ini. Yang ada hanya salah satu bapak yang bertugas sebagai tukang ukur. Beliau
bernama Bapak Suyadi. Lalu kami memutuskan untuk mewawancarainya dan beliau
bersedia untuk diwawancarai.
Pertanyaan
pertama yaitu tentang lama pembangunan dari jembatan ini, kemudian Pa Suyadi
menjelaskan , ini sebetulnya proyek pemerintah daerah yang biasanya itu
mempunyai target pengerjaan, pembangunan ini dimulai tanggal 22 Agustus sampai
dengan target tanggal 19 Desember 2016.
Pertanyaan selanjutnya
itu tentang kira-kira umur jembatan ini. Beliau menjelaskan, menurut standar
konstruksi berat kira – kira bisa sampai 25 tahun kedepan. Pertanyaan selanjutnya
itu tentang kendala – kendala yang dialami saat pembangunan. Beliau menjelaskan,
kabel – kabel PLN yang mengganggu pembangunan dari jembatan ini. Pertanyaan selanjutnya
itu tentang perawatan khusus untuk fisik jembatan. Beliau menjelaskan, ada
beberapa kolom yang belum sempurna lalu dialihkan ke proses penyelesaian untuk memperbaiki
fisik jembatan yang masih belum sempurna.
Di pembangunan jembatan juga ada konsultan
pengawas dan konsultan perencana dari Dinas Perhubungan yang ditunjuk. Dalam pembangunan
biasanya melalui dari tahapan lelang tender. Demikian itulah sedikit dari
pembahasan saya beserta tim tentang pembangunan jembatan ini melalui narasumber
Bapak Suyadi.
Harapan saya, khususnya untuk
jembatan ini agar berfungsi dengan sebaik – baiknya dan berguna bagi pejalan
kaki untuk menyebrang jalan.
Berikut adalah foto - foto saat wawancara dan keadaan jembatan
Nama : Muhammad Bayu Sugma Permana
npm : 14316752