Sabtu, 28 Oktober 2017

SOAL DAN PEMBAHASAN TUGAS PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Tugas Kedua

     soal :

1.     Sebutkan alat - alat berat yang sering digunakan pada pekerjaan konstruksi!
2.     Jelaskan perbedaan dan persamaan fungsi alat bulldozer dan motor grader!
3.     Jelaskan cara kerja Bulldozer!
4.     Jelaskan cara kerja Exavator!
5.     Jelaskan perbedaan fungsi alat Dum Truck dengan Trailer!

Pembahasan :

1.) Alat- alat berat yang sering digunakan pada pekerjaan konstruksi:


> DOZER
  Dozer merupakan traktor yang dipasangkan blade dibagian depannya.Blade berfungsi untuk mendorong, atau memotong material yang ada didepannya. Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah.
> MOTOR GRADE
    Motor Grader adalah salah satu jenis traktor dengan fungsi sebagai perata bentuk permukaan tanah, biasanya digunakan dalam proyek jalan untuk membuat kemiringan tertentu suatu ruas jalan. Dengan blade yang dapat diatur tingkat kemiringannya.
> EXCAVATOR
  Excavator, backhoe atau shovel adalah suatu alat berat yang diperuntukkan memindahkan suatu material, sehingga dapat meringankan pekerjaan yang berat apabila dilakukan dengan tenaga manusia.
> LOADER
  Adalah mesin yang digunakan untuk memindahkan tanah yang sudah dikumpulkan buldozer ke dump truck. Loader memiliki bentuk yang hampir mirip dengan bulldozer namun bucket loader dapat diangkat dengan ketinggian tertentu dan digunakan sebagai alat pemuat. Loader dapat digunakan untuk material tanah yang telah terurai atau tidak keras.
> TRUK
  Merupakan alat berat yang berfungsi untuk memindahkan material – material dalam jumlah yang banyak. Ada berbagai jenis truk yang ada di alam semesta ini misalnya dump truck, articulated dump truck, off highway truck.
> TIANG PANCANG
   Proyek-proyek besar seperti gedung pencakar langit memerlukan fondasi yang kuat untuk menyangga beban yang besar di atasnya. Jika daya dukung tanah dilokasi tidak memungkinkan untuk menahan beban yang besar,, fondasi semacam ini sangat diperlukan. Bentuk dari pondasi yang umum dipakai sebagai penyangga bangunan adalah pondasi tiang.
> DOUBLE DRUM ROLLER
  Double Drum Roller terdiri atas berporos 2 (two axle) dan berporos 3 (three axle tandem rollers). Penggunaan dari penggilas ini umumnya untuk mendapatkan permukaan yang agak halus, misalnya pada penggilasan aspal beton dan lain-lain. Tandem roller ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya, beratnya antara 8-14 ton, penambahan berat yang diakibatkan oleh pengisian zat cair (ballasting) berkisar antara 25% - 60% dari berat penggilas.
> PNEUMATIC TIRED ROLLER
   Pneumatic Tired Roller Roda-roda penggilas jenis ini terdiri atas rodaroda ban karet yang dipompa (pneumatic). Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-seling sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian depan akan digilas oleh roda bagian belakang. Roda-roda ini menghasilkan "kneading action" (tekanan) terhadap tanah sehingga membantu konsolidasi tanah. Tekanan yang diberikan oleh roda terhadap permukaan tanah dapat diatur dengan cara mengubah tekanan ban. Makin besar tekanan ban, makin besar pula tekanan yang terjadi pada tanah.
> ASPHALT FINISHER
  Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal yang dihasilkan dari alat produksi aspal.
> TOWER CRANE
  Pada prinsipnya , tower crane merupakan pesawat pengangkat dan pengangkut yang memiliki mekanisme gerakan yang cukup lengkap, yakni : kemampuan mengangkat muatan (lifting)menggeser (trolleying), menahannya tetap di atas bila diperlukan dan membawa muatan ke tempat yang ditentukan (slewing dan travelling). Operasi kerja yang identik dan muatan yang seragam yang diangkutnya, memungkinkan fasilitas transport dilakukan secara otomatis. Bukan hanya untuk memindahkan, melainkan juga untuk proses bongkar muatan.

2.) Perbedaan dan persamaan fungsi alat bulldozer dan motor grader: 

   BULLDOZER
  Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat atau construction equipment) bertipe traktor menggunakan Track/ rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan. Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik material (tanah, pasir, dsb).
+ Membuka jalan baru pada area pegunungan dan daerah – daerah berbatu.
+ Sebagai alat angkut jarak pendek, misalnya memindahkan tanah sejauh 300 ft.
+ Menarik scraper
+ Menghamparkan tanah irisan
+ Menumbung kembali trencher
+ Sebagai alat untuk pemeliharaan jalan kerja
+ Sebagai alat gali, alat angkut, dan alat dorong.

  MOTOR GRADER
   Motor grader adalah alat berat yang digunakan untuk meratakan jalan, membentuk jalan (grading) yang dibiasa digunakan dalam proyek pembangunan jalan. Motor grader merupakan salah satu alat berat yang sangat penting untuk konstruksi jalan. Grader juga dapat digunakan untuk pengupasan lapisan atas yang hendak dibuang, atau dikurangi, mencampur material dan meratakan/ menyebarkannya lagi. Meratakan area dengan grader sangat diperlukan untuk pemadatan yang sempurna oleh compactor.
+ Meratakan dan membentuk permukaan.
+ Merawat jalan.
+ Mengupas tanah.
+ Menyebarkan material ringan

3.)  Cara kerja Bulldozer:

+  Masukan kunci kedalam kontak kunci dan putar ke kanan untuk menghidupkan mesin.
+  Cari tuas kontrol transmisi, biasanya ada di sisi kiri kursi pengemudi. Dorong kedepan untuk mengubah transmisi ke forward atau tarik kembali untuk merubah transmisi ke reverse.
+  Sesuaikan gigi transmisi dengan kecepatan yang dikehendaki
+ Kontrol blade dengan blade controller yang biasanya terlatak pada sisi kanan kursi pengemudi. Dorong kontroler kedepan untuk menurunkan blade atau tarik untuk menaikan blade.

     Secara umum itulah cara kerja buldozer. Namun ada satu hal yang perlu dihindari saat menggunakan buldozer. Hindari bekerja dalam keadaan miring kesamping secara terus menerus. Hal ini dikarenakan bekerja dengan keadaan miring ke kiri akan memberikan beban kepada deretan roller pada bagian kiri yang dampaknya merusak roller sebelah kiri. Begitu pula sebaliknya.

   Cara kerja buldozer memang terlihat mudah secara teori, namun sebenarnya cukup sulit untuk dilakukan. Dibutuhkan latihan khusus dengan orang yang lebih ahli sebelum menjalankan alat berat ini. Melihat bentuk buldozer yang sangat besar serta blade pada buldozer yang dapat memotong material, sehingga disarankan untuk tidak asal coba – coba apabila tidak memilki keahlian menjalankan buldozer.

4.) Cara kerja Exavator 
    Bagian Dasar Alat Kontrol Excavator :

a. Tuas / Panel di sebelah Kanan : Untuk mengoperasikan bucket dan boom
+ Jika tuas didorong ke depan maka akan menurunkan boom
+ Jika tuas ditarik ke belakang maka akan menaikan boom
+ Jika tuas digeser ke kiri maka akan menutup bucket
+ Jika tuas digeser ke kanan maka akan membuka bucket

b. Tuas / Panel di Sebelah Kiri : Untuk mengoperasikan arah kabin dan arm
+ Jika tuas didorong ke depan maka akan menurunkan arm
+ Jika tuas ditarik ke belakang maka akan menaikan arm
+ Jika tuas digeser ke kiri maka akan menggeser kabin ke kiri
+ Jika tuas digeser ke kanan maka akan menggeser kabin ke kanan

c. Lock / Shut-Off Lever (biasanya berada di paling kiri) : Untuk mengunci tuas / panel excavator
+ Jika tuas ditarik ke atas maka akan mengunci seluruh kegiatan excavator
+ Jika tuas didorong ke bawah maka excavator dapat dioperasikan kembali

d. Tuas / Pedal Track kiri dan kanan (berada di depan) : Untuk maju / mundur dan belok track excavator
+ Jika kedua tuas ditarik bersamaan ke belakang maka excavator akan maju
+ Jika kedua tuas ditarik bersamaan ke depan maka excavator akan mundur
+ Jika tuas kanan ditarik ke belakang maka excavator akan belok ke kiri
+ Jika tuas kiri ditarik ke belakang maka excavator akan belok ke kanan

5.) Perbedaan fungsi alat berat Dum truk dengan Trailer:
    DUM TRUK
     Dump Truck berfunsi sebagai alat angkut material-material bangunan (tanah, besi tulangan, semen, batu bata, dll)
    TRAILER
    Trailer berfungsi juga sebagai alat angkut, namun dengan kapasitas dan berat diatas dump truck. Misalnya, sebagai alat angkut alat berat.



TUGAS = PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
KELOMPOK = 8
KELAS = 2TA05
ANGGOTA :
  1. MUHAMMAD BAYU SUGMA (14316752)
  2. FAJAR ARI PRIAMBUDI (12316546)   
  3. ADRIANUS JONBOSI ENDONG (10316264)
  4.  CLAUDIO PRATAMA (11316642)
  5. NADYA OLIVIA SUGIANTO (15316282)        

Sabtu, 21 Oktober 2017

SOAL DAN PEMBAHASAN TUGAS PEMINDAHAN TANAH MEKANIS


Tugas Pertama

soal :
1.     Sebutkan tujuan dari pengguna alat berat pada pekerjaan konstruksi?
2.     Apa saja yang perlu diperhatikan dalam persiapan pengguna alat berat pada pekerjaan konstruksi!
3.     Sebutkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pekerjaan pemindahan tanah !
4.     Berapa % pengembangan dan % penyusutan  dari volume tanah yang memiliki berat isi tanah 1500 kg/m3 BM, 1000 kg/m3 LM dan 2000 kg/m3 CM.
5.     Pada suatu daerah yang akan dibangun jalan, dilakukan penggalian sedalam 2,5 m. luas daerah yang akan di gali 2 Ha. Berapa volume tanah slid an tanah gembur jika faktor gembur adalah 1,25 !

pembahasan :
  1. Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia   dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai   dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.
  2.   yang perlu diperhatikan dalam persiapan pengguna alat berat ,yaitu : 
             ·        Sasaran pekerjaan yang harus dihasilkan berikut volume, 
                 jangka waktupelaksanaan, dan spesifikasi teknis.
           ·        Jenis pekerjaan pada proyek
           ·        Kapasitas peralatan
           ·        Kondisi medan atau kondisi lapangan
           ·        Nilai ekonomis penggunaan alat (beli atau sewa).
      3. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pekerjaan pemindahan tanah:
1) Perhitungan volume pekerjaan
·         Volume tanah (tanah asli, tanah lepas, tanah padat)
·         Jenis tanah.
2) Spesifikasi pekerjaan
·        Jenis pekerjaan (galian, timbunan, lean clearing, stripping,
pemadatan)
·         Hasil pekerjaan.
3) Pemilihan jenis peralatan atau alat yang digunakan
·         Jenis dan tipe alat
·         Kapasitas alat
·         Kemampuan dan suku cadang alat
4) Perencanaan sumber daya manusia (SDM) = man power.
5) Mobilisasi peralatan
6) Perencanaan metode kerja
·         Organisasi pelaksanaan
·         Prosedur operasi kerja
·         Prosedur perawatan peralatan
·         Prosedur keselamatan kerja
·         Prosedur pelaporan administrasi dan keuangan
 7) Sarana pendukung di lapangan
·         Sistim perawatan alat-alat barat
·         Sistim logistik perawatan
·        Sistim komunikasi dan informasi kerja

           4.  Dik:        B = 1500 kg/m³
        L = 1000 kg/m³
        C = 2000 kg/m³


                            Dit: Sw dan Sh?

                            Jawab:                         
                                Sw =   ( B - L) /L    × 100 %
                      Sw = (1500 - 1000) /1000  × 100 %
                      Sw = 500 / 1000  × 100 %
                      Sw = 50 %

                      Sh =  (C - B)/C × 100 %
              Sh = (2000 - 1500) /2000× 100 %
              Sh = 500/2000 × 100 %
              Sh =  25 %

          Jadi, LF  = L/B
                  LF  = 1000/1500 =0.66

5.    Dik:             Kedalaman (T) = 2,5 m
    Luas (A) = 2HA = 20.000 mô€€…
    Faktor Tanah Gembur = 1,25

Dit:            a. Volume Tanah Asli
   b. Volume Tanah Gembur
Jawab:
   a. Volume Tanah Asli = Luas × Kedalaman
    = 20.000 × 2,5
                                                  = 50.000 m³

 b. Volume Tanah Gembur = Volume Tanah Asli × Faktor Gembur
                                                  = 50.000 × 1,25
                                                       = 62.500 m³


TUGAS = PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
KELOMPOK = 8
KELAS = 2TA05
ANGGOTA :
  1. MUHAMMAD BAYU SUGMA (14316752)
  2. FAJAR ARI PRIAMBUDI (12316546)   
  3. ADRIANUS JONBOSI ENDONG (10316264)
  4.  CLAUDIO PRATAMA (11316642)
  5. NADYA OLIVIA SUGIANTO (15316282)        







Sabtu, 21 Januari 2017

PERBEDAAN MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN

            A.      MASYARAKAT  PERKOTAAN

   Masyarakat perkotaan sering disebut urban community .  Masyarakat perkotaan sering disebut  juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya  serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Masyarakat  kota dihuni  oleh orang-orang yang bersifat  heterogen kedudukan sosialnya . Masyarakat kota ini pada  dasarnya  telah mengikuti dampak dari era globalisasi sehingga dapat sering kali pada umumnya  munculah suatu individualisme yakni kurangnya rasa sosialisasi antara orang lain.
Ciri-ciri masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut :
  1. Kehidupan agamanya berkurang sebab biasanya hanya duniawi saja yang di kejar nya tanpa memikirkan kelak akhirat nanti
  2. Banyak warga kota yang individualisme tanpa harus memperdulikan orang lain
  3. Warga kota pada umumnya mendapatkan pekerjaan lebih banyak dan lebih baik
  4.  Perubahan-perubahan akan terlihat nyata di kota sebab sangat berpengaruh dari budaya luar
  5.  Lebih sering terkena dampak globalisasi.
  6.  orang kota pada umumnya akan dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain
  7. di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
  8.  Pola pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
  9. interaksi-interaksi yang terjadi lebih berdasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.

 B. MASYARAKAT PEDESAAN

   Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Ciri-ciri masyarakat pedesaan berikut ini adalah sebagai berikut :
  1. Kehidupan masyarakat pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran keagamaan dan juga kebudayaan
  2. Warga pedesaan sering sekali bergotong-royong ketimbang dengan individualisme
  3. Masyarakat pedesaan masih berkutat dengan hal-hal yang lama dan juga cenderung susah untuk dapat menerima hal baru
  4. Fasilitas-fasilitas masih jarang terdapat di pedesaan
  5. Akses pedesaan yang terpencil susah untuk ditempuh
  6. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
  7. Mempunyai sifat kekeluargaan yang erat
  8. berbicara apa adanya
  9. Tertutup dalam hal keuangan
  10. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
  11. Menghargai orang lain
  12. Demokratis dan juga religius
Perbedaan antara Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota:
1.      Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam
Masyarakat pendesaan berhubungan kuat dengan alam karena lokasi geografisnya di daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
2.      Pekerjaan atau Mata Pencaharian
Pada umumnya mata pencaharian di daerah pendesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yang bermata pencaharian berdagang sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
3.       Ukuran Komunitas
Komunitas pendesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
4.      Kepadatan Penduduk
Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota. Kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu sendiri.
5.      Homogenitas dan Heterogenitas
Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku. Nampak pada masyarakat pendesaan bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduk heterogen, terdiri dari orang-orang dengan macam-macam perilaku, dan juga bahasa penduduk di kota lebih heterogen.
6.      Diferensiasi Sosial
Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingya derajat yang tinggi di dalam diferensiasi sosial.
7.      Pelapisan Sosial
Kelas sosial di dalam masyarakat sering Nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yang tinggi berada pada posisi di atas piramda, kelas menengah ada diantara kedua tingkat, kelas ekstrem dari masyarakat.
       Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi antara masyarakat desa dan kota:
·      Pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengandi   desa.
·       Pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
·       Masyarakat perdesaan cenderung pada kelas tengah.
·       Ketentuan kasta dan contoh perilaku.
8.    Mobilitas Sosial.
·      Mobilitas sosial berkaitan dgn perpindahan yg disebabkan oleh pendidikan kota yg heterogen, terkonsentrasi nya kelembagaan-kelembagaan.
·      Banyak penduduk yg pindah rumah.
·      Waktu yg tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per satuan bepergian setiap hari di dalam atau di luar waktu luang di kota lbih sedikit dibandingkan di daerah perdesaan
9.    Interaksi Sosial.
       Masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
10.  Pengawasan Sosial.
       Di kota pengawasan lebih bersifat formal, pribadi dan peraturan lbh menyangkut masalah pelanggaran.
11.  Pola Kepemimpinan.
       Menentukan kepemimpinan di daerah perdesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi dari individu dibandingkan dengan kota
12.  Standar Kehidupan
        Di kota tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakan kebutuhan tersebut, di desa tidak demikian.
13.  Kesetiakawanan Sosial
       Kesetiakawanan sosial pada masyarakat perdesaan dan perkotaan banyak ditentukan oleh masing - masing faktor yang berbeda
14.  Nilai dan Sistem Nilai
        Nilai dan sistem nilai di desa dengan di kota berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara dan norma yang berlaku

Aspek Negatif dan Positif dari Masyarakat Desa dan Kota.
Aspek Negatif:
·         Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persedian lahan pertanian.
·         Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produksi industri modern.
·         Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang menoton.
·         Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
·         Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.

Aspek Positif:
·         Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan.
·         Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
·         Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
·         Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
·         Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah.

Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
1.      Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).
Sebab-sebab Urbanisasi:
·         Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
·         Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
     Hal – hal yang termasuk push factor antara lain :
·      Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
·      Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
·      Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga  mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
·      Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
·      Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.

      Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
·      Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan.
·      Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
·      Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
·      Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
·      Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah 

2.    Desa dan kota itu terdapat hubungan yang dinamakan dengan interaksi wilayah, yaitu wilayah desa dan Kota.
Interaksi wilayah (Spatial Interaction) adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat melahirkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru, secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh antara kota dan desa.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi antar wilayah memiliki hubungan timbal – balik terjadi antara dua wilayah atau lebih.

      Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan,  yaitu :
-          Pergerakan manusia (Mobilitas Penduduk)
-          Pergerakan informasi atau gagasan, misalnya : informasi IPTEK, kondisi
suatu wilayah
-          Pergerakan materi / benda, misalnya distribusi bahan pangan, pakaian, bahan bangunan dan sebagainya

       Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru yang bersifat positif dan negatif, sebagai contoh :
-          kota menjadi sasaran urbanisasi
-          terjadinya perkawinan antar suku dengan budaya yang berbeda


Faktor Interaksi Desa – Kota:
-          Adanya wilayah – wilayah yang saling melengkapi (regional complementarity) artinya, terdapat kebutuhan timbal balik antar wilayah sebagai akibat adanya perbedaan potensi yang dimiliki oleh tiap wilayah.
-          Adanya kesempatan untuk berintervensi (intervening opportunity) artinya, kedua wilayah memiliki kesempatan melakukan hubungan timbal balik serta tidak ada pihak ketiga yang membatasi kesempatan itu. Adanya campur tangan /intervensi pihak ketiga (wilayah ketiga) dapat menjadi penghambat atau melemahkan interaksi antara dua wilayah.
-          Adanya kemudahan transfer/ pemindahan dalam ruang (spacial transfer ability) artinya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang baik manusia, informasi ataupun barang sangat bergantung dengan faktor jarak, biaya angkasa (transportasi) dan kelancaran prasarana transportasi. Jadi semakin mudah transferbilitas, maka akan semakin besar arus komoditas

Aspek Interaksi Desa – Kota:
Aspek Ekonomi, meliputi :
-      Melancarkan hubungan antara desa dengan kota
-      Meningkatkan volume perdagangan antara desa dengan kota
-      Meningkatkan pendapatan penduduk
-      Menimbulkan kawasan perdagangan
-      Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa
Aspek Sosial, meliputi :
-      Terjadinya mobilitas penduduk desa dan kota
-      Terjadinya saling ketergantungan antara desa dengan kota
-      Meningkatnya wawasan warga desa akibat terjalinnya pengaruh hubungan antara warga desa dengan warga kota
Aspek Budaya meliputi :
-      Meningkatnya pendidikan di desa yang ditandai dengan meningkatnya jumlah sekolah dan siswanya yang bersekolah
-      Terjadinya perubahan tingkah laku masyarakat desa yang mendapatkan pengaruh dari masyarakat kota
-      Potensi sumber budaya yang terdapat di desa hingga melahirkan arus wisatawan masuk desa 

Manfaat Interaksi Desa – Kota:
-          Meningkatnya hubungan sosial ekonomi antara penduduk desa dan kota
-          Pengetahuan penduduk desa meningkat
-          Dapat menumbuhkan arti pentingnya pendidikan bagi penduduk desa
-          Dapat menumbuhkan heterogenitas mata pencarian penduduk desa
-          Terjadinya peningkatan pendapatan
-          Terpenuhinya berbagai kebutuhan penduduk baik di perkotaan maupun pedesaan

Dampak Interaksi Desa – Kota:
       Interaksi antara dua wilayah akan melahirkan gejala baru yang meliputi aspek ekonomi, sosial, maupun budaya. Gejala tersebut dapat memberikan dampak bersifat menguntungkan (positif) atau merugikan (negatif ) bagi kedua wilayah.
Kesimpulan
   Masyarakat desa dengan masyarakat kota itu sangat bertolak belakang baik dari lingkungan,cara berpikir,lapisan sosial,tingkah laku,adat  serta jumlah penduduk nya pun berbeda.
   Masyarakat desa lebih  ke tradisional dan masyarakat kota lebih mengarah ke perkembangan dunia dengan kata lain masyarakat kota itu mengikuti zaman.
   Masyarakat desa juga mengikuti zaman tetapi perilaku mereka masih di pengaruhi oleh adat dan kebudayaan.
   Adat kebudayaan masyarakat desa masih sangat kental,  berbeda dengan masyarakat kota yang hampir keseluruhan adat dan kebiasaan nya sudah di pengaruhi oleh kebudayaan luar.
          

    Referensi