Minggu, 30 Oktober 2016

MOTIVASI UNTUK PEMBANGUNAN

WONOGIRI



  













Kalau mendengar kata Wonogiri, apa yang ada dipikiran teman-teman semua?? Ndeso, nggunung, gajah mungkur, gaplek, tiwul, susah air , miskin, bakso, jamuu? Yap, itu tadi sebagian dari pendapat orang-orang yang saya ketahui.
 Ndeso?? Hemmm, nggak juga. Di Wonogiri sudah ada swalayan, indomaret, sinyal HP, Alfamart. Akses ke Wonogiri juga sudah mudah dan banyak, tak perlu naik pesawat perintis dari Bandara adi sumarmo Solo, tak perlu juga naik gethek(perahu) menyusuri bengawan solo. Sudah banyak bis, angkot tujuan wonogiri, mau yang dari jakarta, bandung, semarang, solo, ada kok yang jurusan wonogiri. Kereta api juga ada , kalo mau naik atau berangkat dari jakarta ada yang langsung dr stasiun tanah abang tujuan akhir Wonogiri. Canggih tooo…

 Nggunung, susah air, tandus?? Kalau diterjemahkan arti dari kata Wonogiri sendiri memang seperti ini, Wono=alas(hutan), Giri=gunung. Jadi artinya kurang lebih hutan dan gunung. Ya memang benar, kontur daerah diwonogiri memang bergunung-gunung, atau lebih tepatnya berbukit-bukit. Masih asri, sejuk. Cobalah ke wonogiri yang bagian timur utara, disana anda akan merasakan kesejukan, letaknya di kaki gunung lawu. Nggak tandus, air gampang, sawah banyak di wonogiri. Makanya, reneo sik! (kemarilah dulu) Mantab lah pokoknya.
            nah salah satu yang terkenal di Wonogiri adalah Waduk Gajah Mungkur.

















Waduk Gajah Mungkur adalah ikon dari Kabupaten Wonogiri.Terletak sekitar 6 km dari pusat kota,area tersebut memiliki luas kurang lebih 8800 ha .Dibangun pada akhir 1970an dan mulai beroperasi pada 1978.  Banyak sekali manfaat dari pembangunan waduk tersebut antara lain sebagai irigasi,pengendali banjir,budi daya perikanan, pemasok air minum PDAM , sumber energi PLTA dan tentunya kawasan wisata.
Kawasan Wisata Waduk Gajah Mungkur mulai dikembangkan seiring dengan diresmikannya pengoperasian nya pada tahun 1980-an. Terletak di sisi barat waduk,di tepi jalan raya Wonogiri-Wuryantoro. Panorama yang ditawarkan sungguh sangat ciamik,perpaduan antara hamparan air yang dikelilingi oleh perbukitan Pegunungan Seribu. Untuk bisa sampai di lokasi kita bisa menggunakan berbagai moda transportasi ,seperti bus antar kota,minibus,angkutan kota, dll.
Tapi disamping itu semua ada yang kurang nih dari wonogiri sendiri, diantaranya ya
 jalur Ngadirojo – Giriwoyo ini yang masih rusak.



Ada juga di jalur Giriwoyo-Pracimantoro

Ada juga nih jembatan yang rusak karena di terjang banjir




          Saya memang tidak tinggal disini ataupun asli sini tapi ketika liburan saya suka kesini karena di Wonogiri ini tempat kakek dan nenek saya. Melihat permasalahan pembangunan yang terjadi di Wonogiri saya sebagai generasi muda ingin menyampaikan keluhan dan pesan saya kepada pemerintah kabupaten Wonogiri yang diperuntukan di bidang infrastruktur jalan supaya pemerintah kabupaten Wonogiri bisa membenahi kembali jalan dan jembatan yang rusak tersebut. Dan jika saya telah lulus kuliah nanti, dengan kemampuan yang saya miliki saya akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Wonogiri untuk memperbaiki dan membenahi kawasan di Wonogiri ini khususnya masalah jalan dan jembatan yang rusak.
        Salah satu penyebab jalanan dan jembatan rusak dikarenakan curah hujan yang sangat deras selama beberapa hari berturut - turut mengakibatkan struktur dari jalanan berlubang dan keropos. Dan seringkali dilewati oleh kendaraan bus antar provinsi mengakibatkan jalanan lama kelamaan menjadi berlubang besar atau rusak. Dan akibat dari hujan dengan curah yang sangat deras itu mengakibatkan volume air sungai meningkat dan menerjang salah satu jembatan mengakibatkan jembatan hampir roboh.
             kalo kita bicara solusinya, langkah awalnya kita harus membuat saluran drainase untuk mengurangi volume air yang meningkat yang bisa mengakibatkan banjir.



        
  drainase merupakan bagian penting dalam penataan sistem penyediaan air di bidang pertanian maupun tata ruang. Saluran drainase sering kali dirujuk sebagai drainase saja karena secara teknis hampir semua drainase terkait dengan pembuatan saluran. Saluran drainase permukaan biasanya berupa parit , sementara untuk bawah    tanah disebut gorong-gorong di bawah tanah.
   Drainase sendiri sangat penting manfaatnya:
1. Pembangunan saluran Drainase digunakan untuk mengalirkan resapan air hujan dalam lingkungan warga menuju ke badan sungai yang terdekat
2. lingkungan lebih rapi dan tidak becek dan banjir lagi, banyak juga yang merasakan manfaatnya pembangunan drainase ini 
3. Untuk memperbaiki tata ruang desa

        untuk solusi selanjutnya saya akan membuat jalanan yang bisa menyerap air agar jalanan tidak mudah banjir jika datang hujan dengan curah yang sangat deras.
   










Jika permukaan tanah ditutup secara penuh dengan beton atau aspal, akan timbul masalah jika hujan turun. Ya, genangan air. Solusi untuk masalah genangan air adalah dengan merancang daerah yang diperkeras permukannya, dengan menyediakan jalan air dan sistem buangan atau penyerapan air.
Tetapi pernahkah Anda membayangkan, jika ada campuran bahan beton, yang memiliki pori, yang dapat menyerap air hingga 3000 liter lebih dalam satu menit ? Beton berpori Topmix (Topmix Permeable concrete) dirancang untuk menjadi penutup permukaan dengan sifat super penyerap yang memungkinkan air merembes melaluinya. Tidak menimbulkan genangan air di permukaan. Sebuah solusi terkini untuk mengatasi banjir, khususnya di daerah perkotaan.
Disamping sebagai solusi untuk mengatasi masalah banjir, Tamac (pengembang Topmix) mengatakan penerapan bahan ini juga akan memberikan dampak yang besar di bidang keamanan jika diaplikasikan di jalan untuk menggantikan aspal. Penggunaan aspal di jalan, – meskipun dengan sistem drainase yang bagus, yang dapat mencegah adanya denangan air, – tetap memiliki resiko. Karena aspal tidak bisa menyerap air saat terjadi hujan, sehingga aliran air akan tetap ada. Apalagi jika terjadi hujan yang cukup deras. Beton berpori Topmix diciptakan, salah satunya untuk mengatasi masalah tersebut. Menghilangkan adanya aliran dan genangan air. Jika terjadi hujan, air yang mencapai permukaan jalan (dengan material beton berpori Topmix) akan langsung ‘diminum‘ oleh permukaan jalan. Air akan langsung merembes masuk ke dalam tanah.
Di bawah ini adalah video yang menunjukkan bagaiman materi ini diuji, dengan diaplikasikan di sebuah lahan parkir. Anda bisa melihat bagaimana permukaan beton meminum air sekitar 880 galon per menitnya. Tampak bahwa sebagian besar air langsung ‘ambles’, terserap kedalam tanah seketika saat menyentuh permukaan beton

Untuk mengoptimalkan fungsi penyerap air dari Topmix, perlu dibuat sistem drainase di bawah tanah dengan menggunakan bahan kerikil dan pendukung sistem drainase berupa pipa pipa air. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan daya serap air, sehingga berapapun jumlah air yang jatuh ke permukaan akan tetap terserap.


SUMBER :

MUHAMMAD BAYU SUGMA PERMANA
14316752
1TA02










Tidak ada komentar:

Posting Komentar